Perdana Menteri baru Lebanon, Nawaf Salam, telah membentuk kabinet pemerintahan baru, yang pertama sejak tahun 2022.
Presiden Joseph Aoun menyatakan pada hari Sabtu bahwa ia telah menerima pengunduran diri mantan Perdana Menteri sementara Najib Mikati dan menandatangani dekrit bersama Salam untuk membentuk pemerintahan baru yang terdiri dari 24 menteri.
Aoun terpilih sebagai presiden pada 9 Januari, mengakhiri lebih dari dua tahun kekosongan jabatan presiden di Lebanon akibat perbedaan politik.
Beberapa hari setelah terpilih, Aoun mengundang Salam, seorang hakim di Mahkamah Internasional, untuk membentuk pemerintahan baru.
Perdana Menteri Lebanon menyatakan bahwa kabinet barunya akan berupaya menjadi "pemerintahan reformasi dan penyelamatan" serta berjanji untuk membangun kembali kepercayaan dengan komunitas internasional setelah perang yang diprovokasi oleh Israel yang menghancurkan negara Mediterania tersebut.
"Saya berharap ini akan menjadi pemerintahan reformasi dan penyelamatan," kata Perdana Menteri Nawaf Salam dalam pernyataan yang disiarkan televisi sesaat setelah kabinetnya diumumkan, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan berupaya untuk "memulihkan kepercayaan antara masyarakat dan negara, juga antara Lebanon dan lingkungan Arabnya, serta antara Lebanon dan komunitas internasional."
SUMBER: TRT WORLD DAN AGENSI